Pages

Monday, March 1, 2010

cekcok

blah blah
saya bilang blah
kamu bilang blah blah blah
adu ini tak pernah berakhir, bung
kalau kata-kata pedas itu terus terlontar
seperti meriam perang

bukan masalah besar
saya tak meminta bantuanmu
hanya opini sederhana saja
hal itupun sudah berlalu
tapi amarahmu malah meluap-luap
lidah yang menjadi gunung api
kamu cecar saya dengan tuntutan belaka
"kamu salah, ini itu!"
BLAH!

kawan
saya tak mau adu mulut
kamu memang kasar kawan
hati-hati terhadap mulutmu
jangan harap saya lontarkan kata "maaf."
saya tak layak katakan itu
saya tahu saya tidak salah maupun benar
tapi kamu dengan sengaja
mencoba membuat saya merasa bersalah

pojokkan saja saya terus
cecar saya dengan hina
bila itu maumu
sampai hatimu tertawa puas
sampai kata "maaf" ini keluar
jangan harap itu terjadi

sampai kapan ludah ini harus mengucur deras
bak banjir bandang yang perlahan menenggelamkan saya
sampai kapan mulut kita terus beradu
bergulat dengan padu

saya lelah
lebih baik saya diam
daripada teruskan ini
tanpa ada jalan keluar

sesaat kemudian
pergulatan ini berakhir
saya teringat sesuatu
sesuatu yang sangat mendasar
yang saya tak pernah sadari
saya

PEOPLE ARE NATURALLY DEFENSIVE

sekarang saya diam
kamu senang?
mungkin
tapi kamu jelas bukan sang pemenang

LinkWithin